Kisah dari Sang Pendiri

Setelah mendirikan Peduli Anak, kami melakukan survei terhadap lebih dari 400 anak jalanan dan mengidentifikasi banyak anak jalanan yang berada dalam kondisi kritis. Untuk mendukung mereka, kami meluncurkan tempat penampungan darurat, menyewa rumah dan mempekerjakan staf untuk memberikan perawatan sambil mulai membangun pusat kesejahteraan anak untuk 300 anak.

Kami membangun dua rumah anak pertama, dengan konselor dan pekerja sosial, di tanah yang baru kami bebaskan, bersama dengan klinik, ruang kelas kurikulum tambahan, dan fasilitas olahraga. Kelompok awal yang terdiri dari 60 anak dari latar belakang yang menantang pindah ke rumah-rumah ini.

Kami secara resmi membuka Sekolah Dasar kami sendiri untuk anak-anak yang tinggal di pusat kami, tetapi juga gratis untuk anak-anak dari desa tetangga yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah dan memberi mereka makan siang yang sehat.

Kami membuka rumah anak ketiga kami untuk remaja dari latar belakang kekerasan dan mendirikan sekolah kejuruan di mana anak-anak dapat belajar keterampilan otomotif, pertukangan kayu, dan menjahit.

Tahun ini, kami menampung lebih dari 80 anak di rumah kami, dan 120 anak bersekolah di sekolah dasar, sementara kami memperluas program pendidikan dan kemitraan. Kami merayakannya dengan generasi pertama anak-anak kami yang memulai pendidikan tinggi di beberapa universitas.

Tahun ini, pusat kami hampir bisa menampung anak-anak baru dari latar belakang disruptif yang dirujuk oleh layanan sosial. Untuk mendukung pemulihan mereka, kami merekrut psikolog tambahan dan memperluas aktivitas olahraga dan bermain. Karya kami juga mendapat eksposur nasional di Kick Andy Show.

Pusat kami hancur akibat serangkaian gempa bumi dahsyat, termasuk dua gempa berkekuatan 6,5 dan 7 skala Richter. Selama setahun, semua anak tidur di luar rumah sementara kami memperbaiki tempat penampungan sementara dan membangun kembali seluruh fasilitas. Dukungan keuangan penting dari donor internasional dan perusahaan lokal sangat membantu upaya pemulihan kami.

Rekonstruksi pusat kami hampir selesai, menampilkan 14 rumah berbasis keluarga untuk masing-masing 10 anak, sebuah sekolah baru, pusat olahraga, klinik, dan taman bermain. Anak-anak tersebut kini pindah dari tempat penampungan sementara ke rumah baru mereka.

Pusat kesejahteraan anak kami yang telah dibangun kembali di Lombok kini mencakup rumah-rumah dengan ibu asuh yang berdedikasi dan kawasan ramah anak dengan pohon buah-buahan dan taman bermain. Kami telah merenovasi panti asuhan di Sumbawa, memberikan operasi jantung yang menyelamatkan nyawa anak-anak, dan meluncurkan taman organik seluas 7000m². Selain itu, kami membangun rumah untuk keluarga tunawisma dan anak-anak mereka.

Pusat kesejahteraan anak di Lombok telah beroperasi penuh dan memenuhi kapasitasnya, sehingga mendorong dibangunnya pusat kesejahteraan anak kedua di Kota Sumbawa untuk membantu lebih banyak anak. Kami telah memperkuat kemitraan dengan lembaga pendidikan, dunia usaha, lembaga pemerintah, dan masyarakat, mendukung ribuan orang dalam mencegah putus sekolah dan pernikahan anak serta memberikan bantuan hukum dan medis. Pusat kesejahteraan anak di Lombok telah beroperasi penuh dan sesuai kapasitas, sehingga mendorong pembangunan pusat kedua di Kota Sumbawa untuk membantu lebih banyak anak. Kami telah memperkuat kemitraan dengan institusi pendidikan, dunia usaha, lembaga pemerintah, dan komunitas, mendukung ribuan orang dalam mencegah putus sekolah dan pernikahan anak serta memberikan bantuan hukum dan medis.