Cerita
“Saya tidak sekolah karena nenek tidak mampu membiayai saya sekolah” – Ahmad Paesal (8), Anak Asuh Yayasan Peduli Anak.
Ahmad Paesal (8), atau Paesal, adalah anak yatim dan terlantar. Ayahnya meninggal ketika ia baru berusia enam tahun, dan tak lama setelah itu, ibunya meninggalkannya tanpa alasan. Sejak itu, Paesal harus tinggal bersama neneknya yang sakit, yang kemudian juga terpaksa meninggalkannya. Paesal bertahan hidup dengan mengandalkan belas kasihan tetangga sebelum akhirnya dirujuk ke Yayasan Peduli Anak.
Didirikan pada tahun 2006 oleh Chaim Fetter, seorang mualaf asal Belanda, Yayasan Peduli Anak memberikan pendidikan berkualitas, kasih sayang, dan kehangatan keluarga bagi anak-anak terlantar seperti Paesal. Fasilitas di yayasan termasuk rumah tinggal, musholla, klinik, fasilitas olahraga, dan kebun, semua dirancang untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi mereka.
Pendidikan adalah fokus utama kami, dengan sekolah SD dan SMP gratis yang juga terbuka untuk anak-anak di luar yayasan. Tenaga konseling (Psikolog) juga tersedia untuk terapi kesehatan mental, mengingat latar belakang traumatis beberapa anak.
Namun, dengan semakin banyaknya anak-anak yang membutuhkan bantuan, kebutuhan dan biaya pendidikan mereka juga meningkat. Biaya ini termasuk:
1. Biaya pendidikan (SD, SMP, SMA, dan Kuliah)
2. Pembelian seragam sekolah
3. Pembelian sepatu dan tas
4. Pembelian buku dan alat tulis
5. Peralatan dan bahan untuk kelas kesenian
Untuk membentuk generasi masa depan bangsa, kami membutuhkan dukungan Anda. Dengan menyisihkan sedikit rezeki, Anda dapat berpartisipasi dalam mendukung anak-anak kurang beruntung ini menggapai mimpi mereka. Anda dapat berdonasi atau terlibat dengan cara:
Klik “Donasi Sekarang”
Masukkan nominal donasi
Pilih Bank (Go-Pay/BNI/Mandiri/BCA/BRI/BNI Syariah/Kartu Kredit)
Klik “DONASI” dan ikuti langkah selanjutnya
Atau transfer langsung ke:
BCA 056 774 1111 atas nama YAY PEDULI ANAK
BNI 079 919 0240 atas nama PEDULI ANAK
Bersama, kita dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam kehidupan mereka.
